Kamis, 04 Juli 2013

motifasi iman & kehidupan 5



Jika orang mengerjakan 4 perkara yang mulia, maka dia akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat :

  1. Hati yang selalu bersyukur
  2. Lidah yang selalu berdzikir
  3. Tabah dari segala macam cobaan hidup
  4. Istri yang setia dan pandai menjaga diri dan hartanya.

Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu, ia berkokok di waktu subuh sedangkan kamu tetap lelap dalam tidur. 

Apabila secara kebetulan kamu dekat dengan penguasa atahu orang kaya yang cinta dunia, maka berhati-hatilah dan waspada karena sesungguhnya engkau sedang berdiri di atas pedang yang tajam.
Petunjuk Allah yang tertinggi padaku adalah aku bisa mengenali diriku dengan segala kekurangan dan kerendahan ku. 

Andaikan sholat seseorang bukan hanya sekedar kebiasaan saja yang disertai dengan hafalan do’a-do’a, maka ia tak akan sanggup melakukan dosa dan hal-hal yang tercela.
Rendah hati yaitu taat dalam mengerjakan suatu kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. 
Teman sejatimu adalah orang yang dekat dan tetap peduli padamu disaat engkau sakit dan ketiadaan rizki, dan teman yang mau dekat hanya disaat kamu sehat dan ada rizki, dia akan sangat membahayakanmu dikemudian hari.

Musuhmu yang sangat jahat namun bisa mendekatkan dirimu pada Allah SWT itu jauh lebih baik dari pada kawanmu yang sangat baik tapi bisa menjadikanmu lalai dari printah Allah.
Orang yang bijak tidak akan terpleset oleh harta, andaikan terpleset ia akan tetap mendapatkan pegangan kebenaran berkat kebijaksanaannya.

Kesulitan hidup akan terasa nikmat bagi jiwa yang bersyukur, karena bukan kebahagian yang menjadikan kita bersyukur tapi bersyukurlah yang menjadikan kita bahagia.

Jiwa yang malas akan tetap tersesat meskipun sudah sampai tujuan
Jiwa yang tamak akan selalu mengeluh walaupun di atas tumpukan harta,
dan Jiwa yang bersyukur dan sabar akan selalu bahagia walaupun penuh dengan ujian dan masalah dalam kehidupan, di jiwa yang manakah engkau berada....?

Aku heran terhadap orang yang mengejar dunia padahal kematian selalu mengincarnya, aku heran kepada orang yang tak mau beribadah sebagai wujud pengapdian pada Tuhanya padahal tak tahu kapan akan berakhir hidupnya, Dan heran kepada orang yang banyak tertawa padahal dirinya tak tahu apakah Allah ridha ataukah murka terhadapnya.

Apabila badan sakit, maka makan dan minumpun terasa pahit dan juga sulit tertelan, serta tidurpun tak nyaman, begitu juga jika hati sudah terbelenggu cinta dunia maka sakitpun menjangkiti jiwanya, ujub, riya’, takabbur, hasud dan lain-lain, maka nasihatpun tak ada arti baginya dan tak masuk kehatinya.

Cinta laksana tetesan air hujan, apabila jatuh di bumi yang gersang akan menumbuhkan dusta dan hal-hal yang tercela, dan jika jatuh di tanah yang subur maka akan menumbuhkan kesucian hati, ikhlas, serta budi pekerti yang tinggi dan terpuji.

Orang yang paling rugi di hari nanti adalah orang yang berbicara keadilan dan kebaikn tapi ia sendiri tidak menjalankanya, kata-katanya hanya lah tak lebih dari tumpukan sampah yang menambah busuk hatinya.

Orang yang paling celaka kelak adalah orang senang melihat orang lain menderita dan menderita ketika melihat orang lain bahagia, suka memuji di hadapannya dan mengumpat di belakangnya.

Yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang juga menciptakan matahari, jika engkau malu melakukan kemaksiatan di tempat yang terang karena matahari hendaknya malu pula melakukan dosa dikegelapan, karena ada mata nyamuk yang menjadi saksi serta pandangan agung yang selalu mengawasi.

Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur atas ketentuan Allah diakhir maksimal upaya dengan senang hati, sedikit dan banyaknya yang di dapatkan adalah yang terbaik untuk kebaikannya sendiri.

Penderitaan jiwa mengarah pada keburukan hati, putus asa adalah sumber kesesatan dan kegelapan jiwa, orang yang beriman akan selalu bahagia dengan apapun yang terjadi, dan menyikapi kegagalan dengan keberhasilan menemukan kekurangan diri sebagai bahan evaluasi dan instropeksi diri.

Lihatlah sisi terang disetiap kejadian agar dapat pencahayaan hati, orang yang selalu berpikir positip akan tenang jiwanya walaupun berjuta ujian datang bertubi-tubi.
Allah meninggikan derajat seseorang dengan bencana dan ujian serta kesusahan agar jiwanya bisa hidup dan berkembang ketika sanggup melalui ujian itu dengan penuh kesabaran.

2 komentar:

  1. semoga kebahagian hidup senantiasa bagi setiap mu'min yang selalu bermujahadah untuk istiqomah pada jalan taqwa... biidznillah, amin.

    BalasHapus