Tiga golangan orang yang tidak akan mati sebelum
mencicipi siksa di dunia:
- Orang yang mendholimi orang lain dengan sikap ataupun ucapan sampai orang yang didholimi mendo’akan azab padanya.
- Orang yang bersumpah dusta
- Orang yang memutuskan hubungan silaturahmi pada kerabatnya.
Sesuatu yang dicintai akan selalu diingat dan
bicarakan setiap saat, jika seseorang mencintai dunia maka ia akan selalu
membicarakan dan berusaha mengejarnya, jika seseorang cinta agama maka ia akan
selalu mengajak orang lain agar taat beribadah, dimanakah cinta kita
dipautkan...?
Dalam kehidupan selalu terdapat kesempatan dan
kemungkinan yang datangnya tak bisa ditentukan, gapailah kesempatan dengan kesungguhan
jangan hanya duduk menunggu kesempatan itu datang, karena memohon kepada Allah
SWT dan maksimal usaha adalah samudra yang dapat mencapai setiap sudut pantai
hajat hidup manusia.
Jangan sesali mereka yang menghampirimu di masa
lalu, karena teman yang jahatpun telah memberimu pengalaman gelap yang tak
terlupakan dan pelajaran berharga untuk ditinggalkan, dan teman yang baik juga
memberimu pengetahuan dan kebahagiaan yang penuh dengan ketulusan.
Teman sejati adalah orang yang membimbingmu kejalan
iman dan keilmuan meskipun menyakitkan, musuh sejati adalah orang yang
menjerumuskanmu kejurang kebodohan dan kesesatan meskipun seolah-olah setia,
peduli dan menyenangkan.
Dengan mendalami agama mempelajari dan mengamalkannya,
maka pahit akan menjadi manis, debupun akan berubah menjadi emas, keruh menjadi
bening, sakitpun menjadi sembuh, penjara jadi istana, dan derita terasa nikmat,
serta kemarahan menjelma menjadi rahmat.
Kita tidak diwajibkan pandai cendikia, tapi kita
diwajibkan untuk selalu belajar dan berusaha, tidak ada kata gagal bagi orang
yang selalu mencoba, karena kesempurnaan itu tidak selalu tanpa retak dan
cacat, tapi bisa berarti keberhasilan dalam memoles kelemahan dan kekurangan
menjadi suatu keindahan.
Lebih baik kita tahu mengapa kita gagal, daripada
tidak tahu mengapa kita berhasil, karena hidup yang tak teruji adalah hidup
yang tak layak untuk dihadapi.
Jangan sesali apa yang telah anda lakukan, jika
memang harus disesali adalah anda tak melakukan apapun ketika anda punya kesempatan
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan kebaikan.
Ilmu dan kebahagiaan tidak akan habis hanya karena
dibagikan, justru ilmu dan kebahagiaan akan bertambah ketika kita berbagi ceria
dan menyebarluaskan pengetahuan kepada sesama.
Jatuhkan hati hanya pada Dzat yang siap
menangkapnya, bukan pada yang tak peduli dan membiarkan hati jatuh dan pecah,
yang tahu seluruh isi hati hanyalah Allah SWT semata, yang sering meremuk hati
adalah dunia dengan segala macam keindahan abstraknya.
Penyebab rusaknya hati ada 5 perkara :
- Selalu melakukan kesalahan dan dosa dengan mengharap mendapat ampunan
- Mengetahui hukum agama tapi tidak mengamalkanya
- Ketika mengamalkan agama tidak didasari dengan keikhlasan karena Allah semata
- Tidak bersyukur atas karunia Allah yang dianugrahkan kepadanya
- Tidak ridho atas ketentuan Allah kepadanya.
Penyebab rusaknya perbuatan seseorang ada 5 perkara:
- Pasrah jadi orang bodoh tanpa berupaya belajar agama
- Rakus pada dunia meskipun badan, hati, dan pikiran lelah karenanya
- Kikir berlebihan meskipun harta berlimpah
- Riyak/tidak ikhlas ketika melakukan kebaikan
- Merasa dirinya paling baik, benar, dan pintar dari pada orang lainya
Barang siapa yang meremehkan ulama, maka dia akan
rugi manfaat agamanya,
Barang siapa yang merendahkan penguasa, maka dia akan rugi dunianya,
Barang siapa yang menyepelekan tetangga, maka dia akan kehilangan manfaat kebaiknya,
Barang siapa yang tak peduli kepada kerabatnya, maka dia akan hancur kasih sayangnya,
Barang siapa yang merendahkan keluarganya, maka dia akan kehilangan berkah rizkinya.
Barang siapa yang merendahkan penguasa, maka dia akan rugi dunianya,
Barang siapa yang menyepelekan tetangga, maka dia akan kehilangan manfaat kebaiknya,
Barang siapa yang tak peduli kepada kerabatnya, maka dia akan hancur kasih sayangnya,
Barang siapa yang merendahkan keluarganya, maka dia akan kehilangan berkah rizkinya.
Hanya karena seseorang yang selalu terlihat kuat dan
senyum di hadapanmu, bukan berati ia tak pernah menangis di belakangmu, air
mata yang berlinang karena takut akan dosa itu lebih kuat dari pada yang anda
kira, karena sanggup memadamkan api neraka, dan tangisan pengabdian di tengah
malam akan memancarkan senyuman dikala siang.
Kita hanyalah mahkluk Allah paling dini dan rendah
yang selalu mendongakkan kesombongan dihadapan sang Rahman, namun ketika kening
kita menempel di bumi Allah sebagai wujud ketaatan kepada-Nya, maka seluruh
eksistensi kita luruh jadi debu.



semoga kita semua mendapat manfaat bersama dari telaah maddah ini, jazzakallah/jazzakillah.
BalasHapusalhamdulillah, cukup memotifasi
BalasHapusaminnnnnn
BalasHapus